Cita rasa Apem Comal yang terbuat dari tepung beras dan gula jawa, sejak dulu memang terus terjaga hingga kini.Rasa manisnya sangat pas dan tidak membosankan selera karena manis-manis legitnya yang khas.
Apem Comal dalam pembuatannya masih menggunakan cara-cara tradisional,namun justru inilah kekhasan jajanan ini tetap terjaga.
"Justru ini yang menjaga rasa,karena pembuatannya dari dalam hati penuh perasaan," kata Bu Hayati,pembuat Apem di Comal seraya mengacungkan jempol kedadanya.
Dari jenisnya, Apem Comal juga masih mempertahankan dua bentuk yang selisih harganya masih bisa dijangkau oleh semua kalangan, yakni bentuk sedang dipatok seharga Rp 500,dan apem besar seharga Rp 600. "Sangat murah, makanya rugi kalau ke Comal ga beli apem," rayunya.
Biasanya,saat menjelang datangnya lebaran,Bu Hayati bersama 30- an penjual Apem lainnya,penjualan apemnya akan lebih meningkat daripada hari biasanya,dimana penjualan apem mengalami peningkatan 3 hingga 4 kali lipat.
Ini sejalan dengan tradisi membawa oleh-oleh dalam bersilaturahmi lebaran.
Khusus untuk persiapan lebaran Hayati mengungkapkan, biasanya masyarakat akan pesan Apem Comal 2 atau 3 hari sebelumnya. Hal ini mengingat banyaknya warga masyarakat yang memenuhi Pasar Comal menjelang lebaran untuk berbelanja,sehingga dikhawatirkan akan kehabisan.
Pembeli apem sendiri umumnya tidak dari Kecamatan Comal saja,sebagaimana dituturkan Hayati, karena banyak juga yang datang dari luar kota,secara khusus menyempatkan diri untuk membeli apem.
"Banyak yang datang ketika mudik ke kampung, katanya untuk oleh-oleh buat dirumah. Tapi tidak itu saja, waktu balik lagi ke Jakarta juga banyak yang membawa oleh-oleh Apem Comal," tandasnya.
(RadarTegal.Com. Foto Ilustrasi:http://metroocake.indonetwork.co.id)
1 komentar:
thnks infox gan..
Posting Komentar